GERDAL PENGGEREK BUAH KAKAO
Jum’at (30 September 2022) Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) dari Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kec. Gunungwungkal dan Petugas Organisme Pengganggu Tanaman (POPT) melakukan kegiatan Gerakan Pengendalian (Gerdal) Penggerek Buah Kakao bersama petani di Kelompok Tani Wana Lestari Mulya Desa Sidomulyo, Kecamatan Gunungwungkal, Kabupaten Pati.
Gerakan ini dilaksanakan sebagai langkah antisipasi dan pengendalian terhadap hama penggerek buah kakao yang meresahkan petani. Hama penggerek buah kakao disebabkan oleh ngengat Conomorpha cramella Snellen. Hama ini merupakan hama yang sangat berbahaya pada komoditas kakao. Serangan yang ditimbulkan hama ini bisa mengakibatkan produksi bisa turun sampai 50%, bahkan mutu kakao yang dihasilkan sangat jelek, sehingga hasil ataupun pendapatan diperoleh petani menjadi sedikit.
Pada kegiatan Gerdal di Kelompok Tani Wana Lestari Mulya ini, petani didampingi oleh petugas PPL dan POPT dalam melakukan pengamatan dan pengendalian OPT. Pengamatan terdiri dari pengamatan awal dan pengamatan akhir. Pengamatan awal dilakukan sebanyak 1 (satu) kali pengamatan, sebelum pelaksanaan pengendalian OPT tanaman perkebunan untuk mengetahui kondisi atau rona awal (produktivitas tanaman, kondisi tanaman dan keadaan serangan OPT) di kebun pekebun.
Setelah dilakukan pengamatan awal, dilakukan pengendalian dengan menggunakan pestisida nabati merek PESTOR 20,02 EC dengan konsentrasi sebanyak 7-10 ml/lt atau doseis per hektar untuk 4 kali aplikasi sebanyak 20 lt atau 5 lt liter per hektar untuk 1 kali aplikasi. Pestisida Nabati diaplikasikan dengan cara disemprot dengan menggunakan knapsack sprayer.
Pasca kegiatan pengendalian, selanjutnya dilakukan pengamatan akhir. Pengamatan akhir ini bertujuan untuk mengetahui hasil pengendalian OPT (produktivitas tanaman, kondisi tanaman dan keadaan serangan OPT) di kebun petani.
Diaharapkan dari kegiatan ini petani dapat menularkan ilmu dan pengetahuannya mengenai pengendalian hama penggerek buah kakao kepada petani lain. Dengan demikian serangan yang muncul bisa diantisipasi sendiri oleh petani sehingga tidak mengakibatkan gagal panen.